Kultum - Selalu mencari/memberikan ilmu dalam keadaan apapun, itulah salah satu tujuan hidup.
Assalamualaikum.Wr.Wb
Kartun Islam |
Alhamdulilah, Allah senantiasa memberikan kita nikmat, baik itu nikmat Islam,Iman dan Kesehatan. Sehingga kita sekarang masih bisa bertahan hidup untuk selalu menjalankan kewajiban kita sebagai hamba Allah. Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, kare berkat beliau kita dibawa dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benerang ini, dengan ajaran agama Islam.
Nikmat yang diberikan Allah itu sangat lah banyak, baik itu nikmat yang kita sering lihat bahkan mungkin nikmat yang jarang sekali kita sadari, contoh nya nikmat yang sering kita lihat adalah nikmat yang sekarang ada pada diri kita yaitu memiliki anggota tubuh yang utuh, masih bisa bernafas dan hidup, sedangkan nikmat yang tidak kita lihat yaitu nikmat berpikir, nikmat merasakan sesuatu.
Kali ini saya akan membahas 3 besaran nikmat yang diberikan Allah kepada makhluk-Nya.
1.Nikmat hidup
Nikmat hidup ini diiberikan Allah kepada manusia, tumbuhan, jin, malaikat atau kesemua makhluk Allah tanpa terkecuali. nikmat ini merupakan nikmat terbesar karena diberikan kepada semua makhluknya.
2.Nikmat Berpikir
Nikmat ini lebih selektif lagi, karena nikmat ini diberikan Allah kepada manusia, makhluk lain tidak diberikan kesempatan untuk berpikir, seperti malaikat tidak diberikan napsu, tapi manusia diberikan Allah napsu.
Meskipun berbeda tapi tetap tidak lain tujuan Allah menciptakan manusia tidak lain hanya untuk beribadah.
“Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56)
3.Nikmat Hidayah
Nikmat ini lebih selektif lagi karena hanya orang-orang yang dikehendaki Allah yang diberikan hidayah.
Hidayah atau huda atau bahasa indonesianya itu PETUNJUK, adalah nikmat yang secara langsung datang dari Allah.
Sebuah kisah yaitu, Pamam Nabi Muhammad SAW yang bernama Abu Tholib
"Abu tholib adalah orang yang sangat berjasa akan kejayaan Rasullulah, namun pada saat wafat Abu Tholib tidak sempat mengucap kalimat syahadat. padahal Nabi muhammad sudah memerintahkan Abu Tholib untuk mengucap Syahadat pada saat menjelang wafatnya, namun Allah lah yang memberi hidayah, yang akhirnya hinggal Abu Tholib wafat tidak mengucap Syahadat".
أَىْ عَمِّ ، قُلْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ . كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللَّهِ
“Wahai pamanku, katakanlah ‘laa ilaha illalah’ yaitu kalimat yang aku nanti bisa beralasan di hadapan Allah (kelak).”
Jadi kesimpulan dari kultum ini adalah sudah sepatutnya kita bersyukur akan nikmat yang diberikan Allah begitu melimpah,meskipun apabila jika kita menghitung nikmat Allah pasti kita tidak dapat kita menghitungnnya.
Wassalamualaikum.Wr.Wb
0 komentar:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai aturan
1.Jangan menggunakan kata tidak sopan
2.Jangan Spam
3.Komentarlah dengan sopan, maka admin akan menjawab
Terimakasih